Rabu, 14 Juni 2023

Cara membuat email gratis

Hari gini tidak punya email? Buat sobat pelajar khususnya pemula yang belum mempunyai email (dibaca imel, jangan ketuker sama nama temannya ya..) don't worry be happy, mudah kok cara membuatnya. Selain gratis dan mudah, bikin email saat ini ternyata disediakan oleh banyak penyedia layanan ini, contoh dari penyedia layanan email dari luar adalah google.com, yahoo.com, mail.com, inbox.com, nokiamail.com.
Oke kita langsung menuju TKP...
1. Ketikkan di address bar (tempat alamat web), ymail.com. Otomatis akan menuju halaman seperti di bawah ini
1
2. Klik tombol Create New Account

3. Kemudian halaman akan beralih ke formulir pendaftaran
4. Sahabat lihat di atas masih berbahasa Inggris, jika ingin menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar maka klik bagian yang ada tulisan English (United States) ganti menjadi Bahasa Indonesia

5. Silahkan isi dengan lengkap formulir pendaftarannya
6. Jangan lupa untuk mengisi semua informasi yang ada, seperti gambar di bawah ini. Untuk password akan diminta minimal 8, gabungan angka dan harus ada huruf kapital (pilih kata-kata yang hanya diketahui sendiri, hindari tanggal lahir, nama pak RT, pilih yang unik tapi mudah ingat).
7. Jika nama domain ingin yahoo.co.id maka tinggal pilih bagian seperti di bawah ini
8. Selesai. Mudah bukan? Jangan lupa kelik Buat account
9. Setelah itu akan diminta mengetikan kode verifikasi untuk memastikan bahwa kita adalah manusia, bukan jin juga bukan program jahat.
10. Kemudian, ucapkan alhamdulillah.

11. Pilih Persiapan Awal, kemudian halaman berubah menuju halaman yahoo mail. Pilih tema jika ingin tampilan email kita berdasarkan gambar tertentu, pilih lewati jika kita tidak mau.

12. Kemudian inilah halaman depan email kita

13. Pilih Tulis jika kita ingin kirim-kirim surat, pesan mie ayam atau pisang goreng. Jangan lupa alamat email, judul surat dan isi yang akan kita kirim, cantumkan di kolom yang tersedia. Seperti gambar berikut.

14. Selesai. Terima kasih sudah membaca.


Rabu, 31 Januari 2018


ISLAM
DEMOKRASI
1.        Dalam urusan hukum, suara terbanyak tidak diikuti karena sudah jelas ada hukumnya dalam AlQuran, Hadits, Ijma sahabat dan Qiyas berdasarkan Qur'an dan hadits.
(QS Al Maidah ayat 49)
Suara terbanyak diikuti, atau usulan dpr bisa jadi hukum
Dalil: dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat
Bukti: http://www.arrahmah.com/read/2011/09/28/15485-fraksi-pks-usulkan-boleh-jualan-miras-asal-bayar-retribusi-empat-kali-lipat.html
2.        Dalam urusan teknik, strategi yang membutuhkan analisa diserahkan kepada ahlinya.
Dalil: Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." HR Bukhari
Contoh:
Seperti sikap Rasul saw yang mengikuti pendapat al-Hubab bin al-Mundzir dalam strategi penempatan pasukan pada perang Badar, atau merujuk pendapat Salman al-Farisi dalam penggalian parit pada perang Khandaq, dsb.
asing atau pemilik modal menjadi rujukan
Dalil: dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat
Contoh: kemampuan pertamina untuk mengolah minyak, dianggap tidak mampu  padahal mampu.
3.        Dalam urusan bukan hukum dan teknik, yang tidak memerlukan analisa dan ahli hukum, maka boleh diserahkan pada suara terbanyak.
Dalil: Siroh Nabawiyah, ketika Rasul saw bermusyawarah dengan para sahabat pada perang Uhud tentang apakah berperang di dalam kota atau di luar kota, dan lalu Rasul mengikuti pendapat mayoritas yang menghendaki berperang di luar kota. Sementara dalam hal strategi perang pada perang Uhud, Rasul tidak merujuk kepada pendapat mayoritas.
Suara terbanyak diikuti, atau kapitalis diikuti
Dalil: dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat


Masihkan menjadikan demokrasi sebagai jalan hidup, jalan perjuangan atau cuma sekedar teknis yang bebas nilai?

Kamis, 25 Januari 2018

Doa Pembuka dan penutup Khutbah Jumat




إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Akhir dari khutbah pertama :
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ 

Akhir dari khutbah kedua :
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى : { وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى }
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Bagian doa :

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .
وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا وآخر دَعْوَانَا لله رَب الْعَالَميْنَ


 Bahan Khutbah Jumat
Tema: Kesempurnaan Islam



Islam adalah sistem yang menyeluruh, mencakup seluruh sisi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlaq dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran. Ia adalah aqidah yang lurus, ibadah yang benar, tidak kurang tidak lebih. Syumul (universalitas) merupakan salah satu karakter Islam yang sangat istimewa jika dibandingkan dengan syariah dan tatanan buatan manusia, baik komunisme, kapitalisme, demokrasi maupun yang lainnya. Universalitas Islam meliputi waktu, tempat dan seluruh bidang kehidupan.

Islam adalah satu-satunya agama yang mempunyai berbagai dimensi yang dapat menjawab berbagai persoalan asasi ummat manusi sepanjang masa, termasuk masa kini dan masa yang akan datang. Maka dari itu Islam adalah agama yang paling benar dan di ridhoi Allah SWT seperti pada firmanya :


"Sesunggunya agama disisi Allah Adalah Islam".(Ali Imran: 19)

Jadi siapa yang menginginkan selain Islam berarti dia memilih kebathilan dan dalam keadaan merugi.(QS Ali Imran: 82)


Allah Ta’ala juga berfirman memerintahkan kepada manusia agar menerima semua yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam (artinya), “Apa yang diberikan Rasul kepadamu terimalah dan apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah. Dan bertawqalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS Al-Hasyr: 7)

“Ucapan seorang mukmin yang apabila mereka diseru kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka hanya, ‘Kami mendengar dan kami taat.’ Dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS An-Nur: 51)

Islam Agama yang sesuai dengan kefitrahan manusia. Fitrah Manusia itu ialah Sejauh apa pun ia berjalan menyelisihi fitrah kemanusianya, ia akan berusaha mencari jalan kembali. Fitrah Manusia adalah pada Al-khair (jalan kebaikan). Dan, Al-khair itu adalah al-Islam.
Ketenangan yang dirasakan seorang muslim karena Allah memberikan segenap rasa nikmat kepada penganut Islam, kemudian kepada mereka yang mengamalkan Islam karena sesuai dengan fitrahnya.
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar Rum 30: 30).

Islam memberikan pada manusia aturan-aturan hukum yang luhur dan teguh serta moral yang berdasar pada pengetahuan yang luar tentang alam insani. Islam memberikan sumber ketentraman jiwa bagi manusia-manusia di dunia yang dalam perjuangan hidup.

Syari'at Islam adalah syari'at yang lengkap yang mengantur seluruh urusan manusia seperti ibadah,ekonomi,sosial,politik,pemerintahan,pendidikan, pergaulan dan yang lainnya.

Agama Islam menghormati akal manusia meletakkan akal pada tempat yang terhormat,menyuruh manusia mempergunakan akal manusia untuk memerika dan memikirkan keadaan alam (al-Qur'an S. 3: 189-190);

  Islam tidak hanya ditetapkan berdasarkan perasaan atau logika semata, tetapi aqidah Islam diyakini berdasarkan wahyu yang dibenarkan oleh perasaan dan logika. Iman yang baik adalah iman yang muncul dari akal yang bersinar dan hati yang bercahaya bukan berdasarkan doktrin. Dengan demikian, aqidah Islam akan mengakar kuat dan menghujam dalam diri seorang muslim. Meyakini secara benar bahwa tiada Tuhan selain Allah dengan meyakini dalam hati, mengucapkan secara lisan dan dibuktikan dengan mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Sehingga seorang muslim yang sejati tidak akan menjadikan keturunan sebagai alasan dirinya menjadi muslim.

Agama Islam mewajibkan tiap-tiap pemeluknya, laki-laki dan perempuan menuntut ilmu;(Q.S. 58:11);
 Islam juga mengatur bagaimana prilaku pergaulan antar sesama manusia, seperti larangan zina, larangan berpacaran seperti yg dilakukan remaja2 zaman sekarang, larangan homoseksual atau lebih umum disebut LGBT saat ini.

Agama Islam menyuruh pemeluknya mencari kerelaan Allah dengan semua Nikmat yang telah diterima-nya ,dan menyuruh mempergunakan hak-hak atas kedunian,dalam pimpinan dan peraturan agama.(Q.S 28:77);

Agama Islam menyuruh memeriksa kebenaran walaupun datangnya dari kaum yang berlainan bangsa dan kepercaayaan.(20:17-18)
Agama Islam melarang Orang bertaklid buta karena doktrin, ataupun menerima sesuatu (berita ) sebelum diperiksa, walaupun dari ibu bapak dan nenek moyang sekalipun (Q.S. 17:36);

Secara umum bisa disimpulkan secara sederhana sistem Islam mengatur setidaknya tiga hal.

Pertama, hukum-hukum yang berkenaan dengan individu dan Al Khaliq, yakni Allah SWT (hablum minallah) seperti ibadah yang meliputi shalat, puasa,zakat,haji dan jihad.
Maka Islam juga mengatur  bagaimana manusia beribadah, sehingga tidak menyembah makhluk. Beribadah pun sesuai petunjuk dari Rasulullah, tidak ditambah dan dikurangi semata-mata demi mendapat ridho Allah SWT. Tidak dalam contoh Rasulullah, bahwa bacaan sholat diganti dengan bahasa Indonesia. Tidak ada pula dalam Islam, yang disebut dengan puasa mati geni, atau mutih. Jihad pun pasti, mengenai perjuangan fisik atau perang bukan usaha sungguh-sungguh semata.



Hal-hal yang berkaitan dengan keluarga, seperti hubungan suami istri dengan baik, hubungan anak dan orang tua, hubungan dengan kerabat dan sanak saudara. Semuanya diajarkan dalam Islam untuk saling berkasih sayang dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.Hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat, seperti seruan untuk memuliakan tamu dan etika bertamu, mengajarkan bahwa tetangga merupakan keluarga dekat, hubungan muamalah yang baik dengan saling menghormati, seruan untuk berjual beli dengan adil, dsb. Menjadikan umat manusia dapat hidup berdampingan dengan damai dan harmonis.

Kedua, mengatur hubungan satu individu dengan dirinya sendiri (hablum minanafsi)seperti hukum berpakaian harus menutup aurat, makan dan minum harus halal baik serta diawali dengan basmalah dan tidak sambil berdiri.

Ketiga, mengatur hubungan individu dengan individu yang lainnya dalam masyarakat (hablum minanasi) seperti urusan niaga,pendidikan, sosial, pergaulan, politik (mengurusi urusan umat),dan hukum. Bahkan mengatur juga urusan kepemimpinan, seperti dijelaskan dalam kitab al Ahkamu asSulthoniyyah tulisan Ulama alMawardi. Bahwa kepemimpinan umat Islam itu bernama Khalifah atau amiirul mu’miniin.

Demikian ringkasan garis-garis besar ajaran Islam yang sempurna, yang tidak cukup hanya dengan penjelasan di materi khutbah ini. Adalah dosa bersama umat Islam saat ini, dimana aturan Allah tidak diterapkan secara kaaffah sempurna di negeri mayoritas Muslim ini. Apalagi jika hanya mengambil sebagian ajaran Islam dan membuang sebagian ajarannya, sesuai firman Allah SWT.

Maka kita yang dari lahir ke dunia ini langsung menganut agama Islam agama yang diridhoi Allah SWT patut bersyukur dan rasa syukur kita itu kita aplikasikan dengan membuang aturan-aturan yang bukan berasal dari Islam seperti demokrasi kapitalisme sekuler dan sosialisme ateis ke dalam tong sampah, Dan mari kita menjalani  Syariat Agama Islam dengan taat, semampu dan sekuat tenaga kita dengan memperjuangkan ajaran Islam ini, sehingga bisa diterapkan oleh negara dalam bingkai yang dicontohkan para sahabat Rasulullah yakni dalam bentuk Daulah Khilafah Islamiyyah ‘ala Minhajin Nubuwwah.